Slide Show

Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" /> Image Hosted by UploadHouse.com" />
Selamat datang di berita gadget dan kesehatan Lisboa369

Sabtu, 19 Maret 2016

Tulang Rawan Hasil Cetakan Printer 3D

Printer 3D Tulang Rawan
Tulang rawan adalah bagian tubuh yang penting. Tulang yang lunak tersebut memberikan struktur bagi tubuh, dan beberapa organ penting, serta melindungi sendi yang terdapat di antara tulang. Tentu akan sangat berbahaya jika tulang rawan ini rusak. Hal ini dikarenakan tulang ini tak bisa regenerasi.

Namun teknologi kini memberikan solusi bagi hal ini. Bidang baru yang cukup menarik, yakni 'bioprinting' yang merupakan sebuah bidang yang memproduksi materi-materi biologis dengan sistem 3D printing, sedang mengembangkan tulang rawan yang merupakan hasil cetak 3D.

Tim dari Wallenberg Wood Science Center di Swedia, yang dipimpin oleh Paul Gatenholm, mengembangkan metode tersebut dan akan menguji cobakan tulang artifisial mereka di tikus. Mereka memperagakan hasil penelitiannya di National Meeting and Exposition of the American Chemical Society.

"Bioprinting 3 dimensi adalah sebuah teknologi yang di harapkan dapat memberikan revolusi pada bidang medis terutama regenerasi di bidang ilmu kedokteran," ungkap Gatenholm.

"Tim kami tertarik untuk bekerja dengan para ahli bedah plastik untuk membuat tulang rawan yang mungkin rusak karena kecelakaan atau kanker. Kami mengerjakan tulang rawan untuk telinga dan hidung, di mana itu adalah bagian tulang rawan yang sulit dibenahi oleh ahli bedah," tambahnya.

Metode yang digunakan untuk membuat tulang rawan tersebut, adalah dengan mengimplan sel pembangun tulang rawan di sebuah medium, lalu menumbuhkannya di kondisi yang mirip dengan di tubuh manusia. Pada langkah terakhir, 3D printer akan mencetak selnya yang telah tumbuh agar bentuknya menyerupai tulang rawan yang asli.

Namun penelitian ini bukan tanpa masalah. Dalam proses pengembangan ini, seringkali hasil yang muncul adalah gumpalan yang tak berbentuk. Kunci dari pengembangan teknologi ini adalah medium yang pas dalam mengembangkan sel tulang rawannya. Oleh karena itu, mereka menggunakan polisakarida dari tumbuhan alga dan fibril selulosa dari batang kayu, untuk membuat struktur tulang rawan tetap berbentuk sempurna.

Dalam uji cobanya, tulang rawan ini mampu bertahan di tubuh tikus, dan juga memicu tubuhnya untuk memproduksi tulang rawan yang asli.

Dengan ini, teknologi pengembangan tulang rawan ini sudah siap untuk diuji cobakan ke manusia. Hal yang dilakukan Gatenholm dan tim, saat ini adalah menggandeng para bedah plastik, untuk memastikan bahwa para ahli bedah bisa menjembatani penemuannya dengan dunia medis, serta tetap pada regulasi medis yang berlaku. >

Tidak ada komentar:

Posting Komentar